halo sahabat kali ini admin akan menjelaskan tentang qs surat al mujadilah ayat 1-11. Surat al mujadilah adalah surah Al-Mujadilah Arab المجادلة, "Wanita Yang Mengajukan Gugatan" adalah surah ke-58 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 22 ayat. Dinamakan Al-Mujadilah yang berarti wanita yang mengajukan gugatan karena pada awal surah ini disebutkan bantahan seorang perempuan yang menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa'labah terhadap sikap suaminya yang telah menzhiharnya. Hal ini diadukan kepada Rasulullah dan ia menuntut supaya dia memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu. Dinamai juga Al-Mujadalah yang berarti Perbantahan. adapun yang akan di bahas tentang pengertian, tafsir, bacaan latin, dan terjemahan/artinya. Surah ini mempunyai ciri berbeda dari surah lain dalam Al-Qur'an. Dalam setiap ayat dalam surah ini, selalu terdapat lafaz Jalallah lafaz ALLAH. Ada dalam satu ayat hanya terdiri dari satu lafaz, ada yang dua, atau tiga, dan bahkan ada yang lima lafaz, seperti pada ayat 22 dalam surah ini.[2] Surat Al-Mujadilah Ayat 11 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ١١ Bacaan Latin 11. Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fiil majaalisi faafsahuu yafsahillahu lakum wa idzaa qiilaansyuzuu faansyuzuu yarfa'illahul-ladziina aamanuu minkum waal-ladziina uutuul 'ilma darajaatin wallahu bimaa ta'maluuna khabiirun Terjemahan Artinya 11. 11. [38]Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu[39]. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu[40],” maka berdirilah[41], niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat[42]. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan[43]. Tafsir Tafsir Jalalayn Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah berluas-luaslah dalam majelis" yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian di surga nanti. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kalian" untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan maka berdirilah menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf Syinnya niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian karena ketaatannya dalam hal tersebut dan Dia meninggikan pula orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat di surga nanti. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.
Danbarang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja. (An-Nisa: 93) Ayat ini mengandung makna ancaman yang keras dan peringatan yang tidak mengenal ampun terhadap orang yang melakukan dosa besar ini, yang disebut oleh Allah bergandengan dengan perbuatan syirik dalam banyak ayat dari Kitabullah.
Surat Al-Mujadalah terdiri dari 22 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah. Surat ini diturunkan setelah surat Al-Munafiqun dan Al-Mujadalah berarti 'perbantahan'.Surat ini dinamakan Al-Mujadalah karena diambil dari awal ayat pada surat ini. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Surat Al-Mujadalah ayat 1 – 11 beserta artinyaunsplashBerikut bacaan arab surat Al-Mujadalah dari ayat 1 sampai 11, latin dan 1قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۖوَاللّٰهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌqad sami’allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi wallāhu yasma’u taḥāwurakumā, innallāha samī’um baṣīr"Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu Muhammad tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."Ayat 2اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌallażīna yuẓāhirụna mingkum min nisā`ihim mā hunna ummahātihim, in ummahātuhum illal-lā`ī waladnahum, wa innahum layaqụlụna mungkaram minal-qauli wazụrā, wa innallāha la’afuwwun gafụr"Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."Ayat 3وَالَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا قَالُوْا فَتَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ ذٰلِكُمْ تُوْعَظُوْنَ بِهٖۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌwallażīna yuẓāhirụna min nisā`ihim ṡumma ya’ụdụna limā qālụ fa taḥrīru raqabatim ming qabli ay yatamāssā, żālikum tụ’aẓụna bih, wallāhu bimā ta’malụna khabīr"Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka mereka diwajibkan memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."Ayat 4فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّتَمَاۤسَّاۗ فَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ فَاِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًاۗ ذٰلِكَ لِتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ اَلِيْمٌfa mal lam yajid fa ṣiyāmu syahraini mutatābi’aini ming qabli ay yatamāssā, fa mal lam yastaṭi’ fa iṭ’āmu sittīna miskīnā, żālika litu`minụ billāhi wa rasụlih, wa tilka ḥudụdullāh, wa lil-kāfirīna ażābun alīm"Maka barangsiapa tidak dapat memerdekakan hamba sahaya, maka dia wajib berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka wajib memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih."Ayat 5اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ كُبِتُوْا كَمَا كُبِتَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ اَنْزَلْنَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابٌ مُّهِيْنٌۚinnallażīna yuḥāddụnallāha wa rasụlahụ kubitụ kamā kubitallażīna ming qablihim wa qad anzalnā āyātim bayyināt, wa lil-kāfirīna ażābum muhīn"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan sebagaimana kehinaan yang telah didapat oleh orang-orang sebelum mereka. Dan sungguh, Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang menghinakan."Ayat 6يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ yauma yab’aṡuhumullāhu jamī’an fa yunabbi`uhum bimā amilụ, aḥṣāhullāhu wa nasụh, wallāhu alā kulli syai`in syahīd"Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya semua amal perbuatan itu, meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."Ayat 7اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌa lam tara annallāha ya’lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, mā yakụnu min najwā ṡalāṡatin illā huwa rābi’uhum wa lā khamsatin illā huwa sādisuhum wa lā adnā min żālika wa lā akṡara illā huwa ma’ahum aina mā kānụ, ṡumma yunabbi`uhum bimā amilụ yaumal-qiyāmah, innallāha bikulli syai`in alīm"Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimanapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."Ayat 8اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُa lam tara ilallażīna nuhụ anin-najwā ṡumma ya’ụdụna limā nuhụ an-hu wa yatanājauna bil-iṡmi wal-udwāni wa ma’ṣiyatir-rasụli wa iżā jā`ụka ḥayyauka bimā lam yuḥayyika bihillāhu wa yaqụlụna fī anfusihim lau lā yu’ażżibunallāhu bimā naqụl, ḥasbuhum jahannam, yaṣlaunahā, fa bi`sal-maṣīr"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali mengerjakan larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu Muhammad, mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali."Ayat 9يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَyā ayyuhallażīna āmanū iżā tanājaitum fa lā tatanājau bil-iṡmi wal-udwāni wa ma’ṣiyatir-rasụli wa tanājau bil-birri wat-taqwā, wattaqullāhallażī ilaihi tuḥsyarụn"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali."Ayat 10اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَinnaman-najwā minasy-syaiṭāni liyaḥzunallażīna āmanụ wa laisa biḍārrihim syai`an illā bi`iżnillāh, wa alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn"Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk perbuatan setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang pembicaraan itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal."Ayat 11يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌyā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-ilma darajāt, wallāhu bimā ta’malụna khabīr"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan." Baca Juga Surat Al-Fatihah Ayat 1-7 Arab Arti, Kandungan, dan Keutamaan 2. Surat Al-Mujadalah ayat 12 – 22 beserta artinyaPexels/Raw PixelIni merupakan surat lanjutan dari surat Al-Mujadalah. Berikut penjabaran ayat 12 sampai 22 dari surat Al-Mujadalah beserta artinyaAyat 12يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُوْلَ فَقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقَةً ۗذٰلِكَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَاَطْهَرُۗ فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ yā ayyuhallażīna āmanū iżā nājaitumur-rasụla fa qaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqah, żālika khairul lakum wa aṭ-har, fa il lam tajidụ fa innallāha gafụrur raḥīm"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin sebelum melakukan pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh yang akan disedekahkan maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."Ayat 13ءَاَشْفَقْتُمْ اَنْ تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوٰىكُمْ صَدَقٰتٍۗ فَاِذْ لَمْ تَفْعَلُوْا وَتَابَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ a asyfaqtum an tuqaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqāt, fa iż lam taf’alụ wa tāballāhu alaikum fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aṭī’ullāha wa rasụlah, wallāhu khabīrum bimā ta’malụn"Apakah kamu takut akan menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."Ayat 14اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْۗ مَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْۙ وَيَحْلِفُوْنَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَa lam tara ilallażīna tawallau qauman gaḍiballāhu alaihim, mā hum mingkum wa lā min-hum wa yaḥlifụna alal-każibi wa hum ya’lamụn"Tidakkah engkau perhatikan orang-orang munafik yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari kaum kamu dan bukan dari kaum mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya."Ayat 15اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ اِنَّهُمْ سَاۤءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَa’addallāhu lahum ażāban syadīdā, innahum sā`a mā kānụ ya’malụn"Allah telah menyediakan azab yang sangat keras bagi mereka. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan."Ayat 16اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌittakhażū aimānahum junnatan fa ṣaddụ an sabīlillāhi fa lahum ażābum muhīn"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah; maka bagi mereka azab yang menghinakan."Ayat 17لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔاۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَlan tugniya an-hum amwāluhum wa lā aulāduhum minallāhi syai`ā, ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn"Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun untuk menolong mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."Ayat 18يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهٗ كَمَا يَحْلِفُوْنَ لَكُمْ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ عَلٰى شَيْءٍۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْكٰذِبُوْنَyauma yab’aṡuhumullāhu jamī’an fa yaḥlifụna lahụ kamā yaḥlifụna lakum wa yaḥsabụna annahum alā syaī`, alā innahum humul-kāżibụn"Ingatlah pada hari ketika mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya bahwa mereka bukan orang musyrik sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu manfaat. Ketahuilah, bahwa mereka orang-orang pendusta."Ayat 19اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَistaḥważa alaihimusy-syaiṭānu fa ansāhum żikrallāh, ulā`ika ḥizbusy-syaiṭān, alā inna ḥizbasy-syaiṭāni humul-khāsirụn"Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah golongan yang rugi."Ayat 20اِنَّ الَّذِيْنَ يُحَاۤدُّوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اُولٰۤىِٕكَ فِى الْاَذَلِّيْنَinnallażīna yuḥāddụnallāha wa rasụlahū ulā`ika fil-ażallīn"Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina."Ayat 21كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا۠ وَرُسُلِيْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌkataballāhu la`aglibanna ana wa rusulī, innallāha qawiyyun azīz"Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa."Ayat 22لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ lā tajidu qaumay yu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhiri yuwāddụna man ḥāddallāha wa rasụlahụ walau kānū ābā`ahum au abnā`ahum au ikhwānahum au asyīratahum, ulā`ika kataba fī qulụbihimul-īmāna wa ayyadahum birụḥim min-h, wa yudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, raḍiyallāhu an-hum wa raḍụ an-h, ulā`ika ḥizbullāh, alā inna ḥizballāhi humul-mufliḥụn"Engkau Muhammad tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap limpahan rahmat-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung."3. Kandungan surat Al-Mujadalah mengandung beberapa pesan bagi para seluruh umat muslim. berikut beberapa pesan yang terkandung dalam surat Al-Mujadalah Surat Al-Mujadalah menjelaskan tentang hukum zihar dan sanksi bagi siapa saja yang melakukannya jika menarik perkataannya Menerangkan perintah untuk tidak menjadikan musuh Allah sebagai teman Menerangkan untuk menjaga adab serta sopan santun pada suatu pertemuan dan adab kepada Rasulullah SAW 4. Keutamaan surat Al-MujadalahIlustrasi salat. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed SalemBagi umat muslim yang membaca surat ini, terdapat beberapa manfaat yang akan didapat. Berikut beberapa keutamaan dan manfaat bagi yang membacanya Diselamatkan dari siksaan Allah SWT dan dijauhkan dari keburukan Umat muslim yang membaca surat Al-Mujadalah dipercaya akan selamat dari siksa Allah. Selain itu, bagi yang membacanya juga tidak akan memperoleh keburukan. Bagi yang membaca surat Al-Mujadalah akan dimasukan dalam golongan orang beruntung Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini Surat Al-Mujadilah, maka Allah akan mengampuninya termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang menulisnya, dan mengalungkannya kepada orang yang sakit, atau membacakannya, maka penyakit akan reda sembuh, hilang. Dan jika dibacakan atas sesuatu harta/benda yang dipendam atau dijaga, maka ia akan aman sampai pemiliknya mengeluarkannya.” Tafsir Al Burhan, Juz 7 467 Mendapatkan keamanan saat berada diperjalanan Imam Ash-Shaddiq telah berkata, “Barangsiapa yang membacanya ketika sakit, maka ia dapat meredakan sakit itu. Dan ketika membacanya secara istiqamah, di malam dan siang hari, maka ia akan aman di setiap jalan saat bepergian. Dan jika ia dibaca atas sesuatu yang disimpan, atau dipendam, maka akan sampai dikeluarkan dari tempat itu.” Tafsir Al Burhan, Juz 7 467 Baca Juga Surat Al-Humazah Ayat 1-9 Arab Arti, Kandungan, dan Keutamaan Itulah arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Mujadilah. Semoga kita diselamatkan dari siksaan api neraka dan dijauhkan dari keburukan. Amin.
AlQur'an dapat dipelajari dengan cara membiasakan membaca tartil, mempelajari artinya, dan memahami kandungannya. Mari membaca al Qur'an dengan tertli ayat berikut ini. 1. Membaca Q.S. ar-Rahman/55:33. 2. Membaca Q.S. al-Mujadalah/58:11. 3. Menerapkan Ilmu Tajwid tentang"Al"Syamsiyah dan "Al" Qamariyah. Hukum bacaan "Al" dibagi
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah berluas-luaslah dalam majelis" yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian di surga nanti. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kalian" untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan maka berdirilah menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf Syinnya niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian karena ketaatannya dalam hal tersebut dan Dia meninggikan pula orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat di surga nanti. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Wahai orang-orang yang mempercayai Allah dan rasul-Nya, apabila kalian diminta untuk melapangkan tempat duduk bagi orang lain agar ia dapat duduk bersama kalian maka lakukanlah, Allah pasti akan melapangkan segala sesuatu untuk kalian! Juga apabila kalian diminta untuk berdiri dari tempat duduk, maka berdirilah! Allah akan meninggikan derajat orang-orang Mukmin yang ikhlas dan orang-orang yang berilmu menjadi beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang kalian perbuat. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Ayat ini merupakan pemberian adab dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin, yaitu apabila mereka berkumpul dalam suatu majlis dan sebagian mereka atau sebagian orang yang datang butuh diberikan tempat duduk agar diberikan kelapangan untuknya. Hal itu, tidaklah merugikan orang yang duduk sedikit pun sehingga tercapai maksud saudaranya tanpa ada kerugian yang diterimanya. Dan balasan disesuaikan dengan jenis amalan, barang siapa yang melapangkan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memberikan kelapangan untuknya. Di surga. Untuk shalat tahiyyatul masjid, atau untuk melakukan kebaikan lainnya atau karena kebutuhan yang muncul. Agar terwujud maslahat itu, karena berdiri dalam hal seperti ini termasuk ilmu dan iman, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan meninggikan orang-orang yang berilmu dan beriman dengan beberapa derajat sesuai yang Allah berikan kepadanya berupa ilmu dan iman. Di surga. Oleh karena itu, Dia akan membalas setiap orang yang beramal dengan amalnya, jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka akan dibalas dengan keburukan.VRA2IG.